Seminar Nasional 2025 bertajuk “Transformasi Digital untuk Negeri” sukses digelar pada 1 November 2025 melalui platform Zoom Meeting. Mengangkat tema mengenai peran teknologi Natural Language Processing (NLP) dalam strategi komunikasi publik, acara ini menghadirkan narasumber inspiratif dari bidang yang relevan dengan perkembangan dunia digital dan analisis perilaku masyarakat.
Acara ini menghadirkan Ade Rizky Oktavian, S.M., M.M., Direktur PT. Kimshafi Alung Cipta, sebagai Keynote Speaker yang membuka diskusi tentang pentingnya transformasi digital di Indonesia. Beliau menekankan bahwa komunikasi publik modern membutuhkan pendekatan baru yang mampu membaca dan memahami dinamika opini masyarakat secara cepat dan akurat.
Turut hadir pula narasumber utama, Dwi Shinta Dharmopadni, S.Kom., peneliti Alungcipta di bidang Sistem Informasi Manajemen, yang membahas secara mendalam mengenai bagaimana analisis sentimen berbasis NLP dapat menjadi instrumen strategis dalam membangun citra sekaligus meningkatkan efektivitas komunikasi pemerintah maupun institusi publik lainnya.
Seminar ini dipandu oleh Aan Fatwa Setiawan, S.Psi., M.Sc., Kabid Kaderisasi & Keanggotaan DPP Bhumi Literasi Anak Bangsa, yang berperan sebagai moderator. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku digital masyarakat membawa tantangan baru dalam dunia komunikasi, sehingga diperlukan kemampuan memahami data percakapan publik di media sosial dan kanal digital lainnya.
Dalam sesi pemaparan, narasumber menyoroti bagaimana opini publik kini bergerak sangat cepat, dipengaruhi oleh dinamika konten dan percakapan di media sosial. Kata-kata yang sederhana dapat membentuk persepsi, bahkan menggeser opini masyarakat terhadap suatu isu dalam hitungan jam. Tantangan terbesar bukan hanya mengetahui apa yang dipikirkan publik, tetapi memahami alasan di balik pemikiran tersebut.
Di sinilah teknologi Natural Language Processing memainkan peran penting. NLP memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membaca pola bahasa, mengenali emosi, serta menangkap persepsi publik dari ribuan bahkan jutaan konten digital. Teknologi ini menjadi alat yang semakin relevan bagi pemerintah, lembaga, maupun pelaku industri untuk melakukan pemetaan opini publik secara lebih objektif.
NLP juga menegaskan bahwa teknologi bukan dibuat untuk menggantikan manusia, melainkan membantu manusia memahami realitas sosial dengan lebih akurat berbasis data, bukan prasangka. Dengan demikian, strategi komunikasi dapat dirancang lebih efektif, tepat sasaran, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Para peserta seminar mendapatkan wawasan bahwa komunikasi publik di era digital tidak lagi cukup hanya mengandalkan kata-kata. Pemahaman mendalam terhadap data percakapan publik menjadi kunci dalam menjaga reputasi, membangun kepercayaan, dan menciptakan hubungan yang harmonis antara institusi dan masyarakat.
Acara ditutup dengan refleksi bahwa di balik setiap data selalu ada cerita, dan di balik setiap cerita terdapat manusia yang ingin dimengerti. Seminar Nasional 2025 pun menjadi ruang pembelajaran bahwa transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana manusia memahami manusia lainnya melalui kecerdasan data.
Dengan antusiasme peserta yang tinggi, Seminar Nasional 2025 menegaskan bahwa NLP merupakan salah satu fondasi bagi masa depan komunikasi publik Indonesia. Sebuah langkah strategis menuju negeri yang semakin cerdas, terbuka, dan responsif terhadap suara warganya.
