Bhumi Literasi Anak Bangsa kembali menghadirkan ruang belajar bersama melalui sebuah obrolan inspiratif bertema “Berbisnis di Tengah Ketidakpastian”. Acara ini ditujukan bagi para pelaku usaha, pemula maupun yang sudah berjalan, untuk memahami tantangan dunia bisnis yang kerap berubah dan tidak selalu dapat diprediksi. Melalui diskusi ini, peserta diharapkan memperoleh wawasan baru tentang bagaimana tetap bertahan ketika situasi terasa sulit.
Acara yang digelar pada Sabtu, 27 September 2025 pukul 10.00 WIB ini berlangsung secara langsung melalui Instagram @bhumiliterasi_anakbangsa. Format live dipilih agar lebih interaktif dan memungkinkan audiens untuk bertanya, berdiskusi, serta menyerap berbagai pengalaman langsung dari narasumber. Antusiasme peserta terlihat sejak awal, mengingat tema ini sangat relevan bagi banyak pelaku usaha di lapangan.
Dalam kesempatan tersebut, Bhumi Literasi menghadirkan Edwin Kurniawan Raharjo, S.Tr.Gz., Owner Sambi Grill House, sebagai narasumber utama. Edwin dikenal sebagai salah satu pelaku bisnis kuliner yang berhasil mempertahankan usahanya di tengah naik turunnya kondisi pasar. Pengalamannya dalam menghadapi sepi pelanggan, tekanan biaya operasional, hingga masa-masa minus menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang.
Obrolan inspiratif ini dipandu oleh Agung Prasetyo Wibowo, Sekretaris Umum Bhumi Literasi, yang berhasil menggali kisah-kisah mendalam mengenai perjalanan bisnis Edwin. Dengan gaya komunikasi yang ringan, Agung membangun suasana diskusi yang hangat sehingga setiap poin yang disampaikan terasa relevan dengan realitas para pelaku usaha.
Dalam diskusi tersebut, Edwin menegaskan bahwa bisnis tidak selalu berjalan mulus. Setiap pengusaha pasti pernah mengalami kondisi sepi pelanggan atau pendapatan yang menurun drastis. Namun, menurutnya, fase sulit itu justru menjadi kesempatan untuk mengukur ketahanan mental, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi seorang pebisnis.
Edwin juga menyampaikan bahwa salah satu kunci bertahan adalah kemampuan untuk terus belajar. Ia menekankan pentingnya melakukan evaluasi berkala, memahami kebutuhan pasar, dan berani mengubah strategi saat situasi berubah. Menurutnya, pelaku usaha yang fleksibel dan terbuka terhadap inovasi cenderung lebih kuat menghadapi ketidakpastian.
Selain itu, ia membagikan pengalaman tentang bagaimana membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Di masa sulit, loyalitas pelanggan menjadi aset yang sangat berharga. Karena itu, memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kualitas produk adalah hal yang tidak boleh diabaikan, meskipun kondisi keuangan sedang ketat.
Bhumi Literasi Anak Bangsa mengucapkan terima kasih kepada Mas Edwin Kurniawan Raharjo sebagai narasumber yang telah berbagi pengalaman berharga, serta kepada Mas Agung Prasetyo Wibowo yang telah memandu jalannya diskusi. Keduanya memberikan kontribusi besar sehingga acara ini berjalan lancar dan penuh manfaat.
Melalui acara ini, Bhumi Literasi berharap semakin banyak masyarakat yang memiliki mental kuat dalam menghadapi tantangan bisnis. Ketidakpastian memang tidak dapat dihindari, tetapi dengan pengetahuan, keberanian, dan ketekunan, setiap pelaku usaha dapat menemukan cara untuk terus melangkah dan berkembang.
Bhumi Literasi mengajak semua pelaku usaha, baik yang sedang memulai maupun yang tengah menghadapi masa sulit, untuk terus belajar dan saling menguatkan. Karena dalam dunia bisnis, yang paling penting bukan hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dari setiap tantangan yang datang.

