-->
  • Jelajahi

    Copyright © Bhumi Literasi Anak Bangsa
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


    Mengapa Ayam Bisa Terbang tapi Tak Pernah Jauh? Ini Penjelasan Ilmiahnya

    Bhumi Literasi
    Tuesday, December 30, 2025, December 30, 2025 WIB Last Updated 2025-12-31T06:43:22Z

     



    Ayam sering dianggap sebagai burung yang tidak bisa terbang. Anggapan ini muncul karena ayam jarang terlihat melayang tinggi di udara atau menempuh jarak jauh seperti burung lainnya. Padahal, secara biologis ayam tetap memiliki kemampuan terbang, meskipun sangat terbatas dan hanya digunakan dalam situasi tertentu.

    Secara klasifikasi, ayam termasuk burung ground-dweller atau burung darat. Sebagian besar aktivitas hidupnya dilakukan di permukaan tanah, mulai dari mencari makan hingga berkembang biak. Lingkungan hidup ini membuat kemampuan terbang tidak menjadi kebutuhan utama dalam kelangsungan hidup ayam.

    Dari sisi anatomi, ayam memiliki sayap dan otot dada yang cukup kuat. Otot dada ayam bahkan mampu menghasilkan dorongan besar dalam waktu singkat. Namun, bentuk sayap yang relatif pendek dan tubuh yang padat membuat ayam tidak efisien untuk terbang lama atau melayang jauh di udara.

    Berat tubuh ayam juga berperan dalam keterbatasan terbangnya. Tubuh ayam lebih berat dibandingkan luas permukaan sayapnya, sehingga rasio angkat (lift) terhadap berat badan menjadi rendah. Kondisi ini membuat ayam cepat kehilangan tenaga jika memaksakan diri terbang dalam waktu lama.

    Dalam perspektif biologi evolusi, kemampuan terbang singkat pada ayam merupakan bagian dari strategi penghematan energi (energy conservation strategy). Ayam berevolusi untuk menggunakan energi secara efisien, karena sebagian besar kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi di darat tanpa harus terbang jauh.

    Saat terbang, ayam biasanya mengepakkan sayap dengan sangat kuat di awal untuk menciptakan dorongan dan ketinggian. Setelah itu, ayam akan meluncur (gliding) dalam waktu singkat sebelum segera mendarat. Pola ini memungkinkan ayam berpindah tempat atau menghindari bahaya dengan cepat tanpa menguras cadangan energi.

    Kemampuan terbang singkat ini sangat berguna dalam situasi darurat, seperti saat menghindari predator atau melompati rintangan. Dengan sekali lompatan dan kepakan sayap, ayam bisa mencapai tempat yang lebih aman, misalnya pagar, dahan rendah, atau atap kandang.

    Perilaku ayam yang jarang terbang jauh juga berkaitan dengan strategi bertahan hidup jangka panjang. Energi yang dihemat dari tidak terbang dapat dialihkan untuk aktivitas penting lainnya, seperti pertumbuhan, reproduksi, dan menjaga suhu tubuh.

    Oleh karena itu, menyebut ayam sebagai burung pemalas adalah anggapan yang keliru. Ayam justru merupakan contoh burung yang beradaptasi secara realistis dengan lingkungannya. Mereka hanya menggunakan kemampuan terbang saat benar-benar diperlukan.

    Ayam bisa terbang tetapi tidak pernah jauh karena keterbatasan anatomi dan pilihan evolusioner yang cerdas. Terbang secukupnya, mendarat secepatnya, dan menghemat energi adalah kunci keberhasilan ayam dalam bertahan hidup hingga kini.

    Komentar

    Tampilkan