
Brigjen TNI Dr. Fitry Taufiq Sahary, S.E., M.Kom(AI), M.M. kembali menjadi sorotan publik setelah kiprahnya dalam merancang berbagai konsep strategis yang mendorong percepatan transformasi digital pertahanan Indonesia. Sosok yang dikenal sebagai sang konseptor ini telah memberikan warna baru dalam pengembangan teknologi militer dan sistem manajerial modern, terutama dalam menghadapi dinamika era digital. Kontribusinya tidak hanya terlihat dalam kebijakan, tetapi juga dalam inovasi dan penguatan struktur organisasi.
Sebagai perwira tinggi yang memiliki latar belakang akademik mumpuni, Brigjen Fitry memadukan keilmuan ekonomi, manajemen, dan kecerdasan buatan untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang aplikatif. Perpaduan kompetensi membuatnya mampu menyusun konsep yang tidak hanya modern, tetapi juga relevan dengan kebutuhan pertahanan nasional. Keahliannya dalam AI semakin memposisikan dirinya sebagai figur visioner di lingkup pertahanan Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan, Brigjen Fitry menegaskan bahwa transformasi digital bukan sekedar tren, melainkan kebutuhan. Menurutnya, institusi pertahanan harus adaptif terhadap perkembangan teknologi global agar tetap unggul dalam menghadapi berbagai ancaman. Pemikiran inilah yang kemudian melahirkan berbagai konsep pengembangan sistem digital yang kini mulai diterapkan di berbagai satuan.
Perwira tinggi yang dikenal berwawasan luas ini juga banyak terlibat dalam penyusunan kebijakan strategis terkait modernisasi manajemen sumber daya manusia. Baginya, modernisasi tidak dapat dipisahkan dari peningkatan kualitas SDM. Oleh karena itu, ia turut menggagas program-program pelatihan digital, manajemen data, serta penggunaan teknologi informasi yang terstruktur di lingkungan TNI.
Selain dikenal sebagai pemikir, Brigjen Fitry juga merupakan sosok eksekutor yang berorientasi pada hasil. Konsep yang dirancangnya tidak berhenti pada wacana, tetapi diterjemahkan menjadi program yang konkret. Banyak satuan telah merasakan dampak dari konsep kerja yang ia bangun, terutama dalam hal peningkatan efektivitas operasi dan efisiensi administrasi.
Kontribusi Brigjen Fitry terhadap TNI juga menyentuh ranah penelitian dan pengembangan. Dengan latar belakang akademik doktoral, ia aktif menjembatani dunia pendidikan dengan institusi militer. Sinergi ini menghasilkan terobosan-terobosan berbasis riset yang semakin memperkuat ketahanan teknologi nasional. Keahliannya dalam kecerdasan buatan membuatnya menjadi rujukan dalam menyusun roadmap teknologi di TNI.
Di lingkungan prajurit dan staf, sosok Brigjen Fitry dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati namun tegas dalam visi. Ia mendorong budaya berpikir kritis dan inovatif bagi para perwira muda, meyakini bahwa masa depan TNI berada di tangan generasi yang mampu menguasai teknologi. Pendekatan kepemimpinannya sering disebut sebagai kombinasi antara profesionalisme, humanisme, dan strategi modern.
Dalam berbagai forum, Brigjen Fitry menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Baginya, modernisasi pertahanan tidak dapat berjalan sendiri, melainkan harus melibatkan akademisi, industri teknologi, dan lembaga pemerintah. Konsep lintas kolaborasi ini menjadi salah satu gagasan sentral yang turut memperkuat ekosistem pertahanan digital Indonesia.
Rekam jejak Brigjen Fitry yang gemilang menjadikannya sebagai figur inspiratif bagi banyak pihak, baik di kalangan militer maupun masyarakat umum. Kepakarannya dalam teknologi AI dan manajemen modern membuktikan bahwa seorang prajurit dapat menjadi pemikir strategis yang berintegritas dan progresif.
Dengan visi yang jauh ke depan serta kemampuan merangkai konsep strategis yang menyentuh aspek teknologi, manajerial, hingga pengembangan SDM, Brigjen TNI Dr. Fitry Taufiq Sahary terus menunjukkan dedikasinya dalam membangun TNI yang modern dan adaptif. Kiprahnya menjadi bukti bahwa transformasi besar selalu dimulai dari pemikiran kuat seorang konseptor yang memahami tantangan zaman.

