Gerakan Literasi Akar Rumput resmi diperkenalkan oleh Rizal Mutaqin sebagai sebuah inisiatif baru yang bergerak dalam penguatan budaya literasi di masyarakat. Program ini berada di bawah naungan Bhumi Literasi Anak Bangsa, sebuah komunitas yang berkomitmen pada pengembangan literasi inklusif dan berkelanjutan. Dalam sebuah kesempatan, Rizal menegaskan bahwa gerakan ini lahir dari kebutuhan nyata di lapangan, khususnya kurangnya akses masyarakat terhadap pendidikan literasi yang mudah dipahami dan dekat dengan keseharian.
Menurut Rizal, Gerakan Literasi Akar Rumput hadir untuk menjawab tantangan zaman yang semakin menuntut masyarakat agar memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis. Ia menekankan bahwa literasi bukan hanya kemampuan teknis, melainkan fondasi untuk membangun kualitas hidup individu maupun komunitas. Melalui pendekatan akar rumput, gerakan ini diharapkan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan dari akses literasi formal.
Bhumi Literasi Anak Bangsa, sebagai payung resmi gerakan ini, turut memberikan dukungan penuh dalam struktur organisasi, sumber daya, serta pengembangan program. Rizal menyatakan bahwa kerja kolaboratif sangat dibutuhkan agar gerakan ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat. Oleh karena itu, berbagai elemen seperti akademisi, relawan, dan komunitas lokal dirangkul untuk berperan aktif.
Rizal juga menyoroti pentingnya literasi kontekstual yang dapat dipahami oleh masyarakat awam. Ia mengatakan bahwa salah satu fokus utama gerakan ini adalah menghadirkan materi literasi yang sederhana, aplikatif, dan relevan. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi merasa bahwa literasi adalah ranah yang rumit atau hanya milik kalangan tertentu saja.
Gerakan Literasi Akar Rumput akan berupaya meningkatkan kemampuan literasi masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan menulis, diskusi terbuka, pendampingan komunitas, hingga penerbitan karya-karya populer yang mudah diakses. Rizal menambahkan bahwa rangkaian kegiatan ini diharapkan menjadi wadah untuk mendorong masyarakat agar aktif berpartisipasi dan saling berbagi pengetahuan.
Selain itu, Rizal menekankan bahwa gerakan ini bukan hanya fokus pada literasi baca-tulis, tetapi juga literasi digital, literasi informasi, dan literasi budaya. Dengan pendekatan multidimensional ini, Gerakan Literasi Akar Rumput ingin memastikan bahwa masyarakat dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman sekaligus mempertahankan identitas budaya lokal.
Sejak diperkenalkan, respon masyarakat terhadap gerakan ini cukup positif. Banyak komunitas dan individu yang tertarik untuk bergabung dan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Rizal menyampaikan rasa optimis bahwa gerakan ini dapat berkembang menjadi gerakan nasional yang memperkuat ekosistem literasi Indonesia.
Bhumi Literasi Anak Bangsa melihat Gerakan Literasi Akar Rumput sebagai langkah strategis untuk menghadirkan literasi yang membumi dan memberdayakan. Komunitas ini berharap bahwa pendirian gerakan tersebut dapat menjadi pemantik bagi terbentuknya lebih banyak komunitas literasi di berbagai daerah.
Di akhir pernyataannya, Rizal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan ini, baik melalui partisipasi langsung maupun dengan membantu menyebarluaskan semangat literasi. Ia meyakini bahwa perubahan besar hanya dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.
Dengan hadirnya Gerakan Literasi Akar Rumput, Bhumi Literasi Anak Bangsa semakin mempertegas komitmennya dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya. Gerakan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi terciptanya ekosistem literasi nasional yang kokoh dan inklusif.
Rizal Mutaqin Kenalkan Gerakan Literasi Akar Rumput

Komentar
Bhumi Literasi
