Dewan Pengawas Bhumi Literasi Anak Bangsa resmi mengeluarkan rekomendasi strategis kepada Ketua Umum terkait arah pembinaan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan organisasi. Rekomendasi tersebut tertuang dalam Surat Rekomendasi Nomor 002/Pengawas/Bhumi-Literasi/XII/2025 yang ditandatangani pada 8 Desember 2025.
Dalam surat tersebut, Dewan Pengawas menyampaikan bahwa evaluasi internal menunjukkan adanya kecenderungan fokus pembinaan yang selama ini lebih banyak diarahkan pada SDM eksternal. Program-program seperti pelatihan masyarakat, kegiatan sosial, dan inisiatif literasi dinilai telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi publik.
Namun, Dewan Pengawas menilai bahwa penguatan kualitas SDM internal juga merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Pengurus di level DPP, DPW, hingga DPC dipandang perlu mendapatkan pembinaan yang lebih terstruktur agar mampu menjalankan program organisasi secara optimal.
Peningkatan kapasitas internal dinilai menjadi pondasi bagi efektivitas organisasi dalam menjalankan mandatnya. Dengan SDM pengurus yang unggul, profesional, dan memiliki kompetensi komunikasi yang baik, Bhumi Literasi Anak Bangsa diyakini dapat semakin memperluas dampak program di masyarakat.
Salah satu poin utama dalam rekomendasi tersebut adalah perlunya penyelenggaraan pembinaan SDM internal secara berkala dan terencana. Program tersebut diminta untuk dilaksanakan secara berjenjang agar seluruh pengurus memperoleh standar kompetensi yang seragam.
Selain itu, Dewan Pengawas secara khusus menekankan pentingnya memasukkan materi public speaking sebagai fokus utama dalam kurikulum pembinaan. Kemampuan berbicara di depan publik dinilai sangat vital bagi pengurus, baik dalam memimpin kegiatan, mempresentasikan program, maupun menjalin komunikasi dengan masyarakat luas.
Materi yang direkomendasikan meliputi teknik dasar berbicara di depan umum, penguasaan bahasa tubuh, penyampaian pesan efektif, pengelolaan audiens, hingga praktik simulasi. Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan percaya diri serta kualitas penyampaian pesan setiap pengurus.
Dewan Pengawas juga menyatakan bahwa penguatan kompetensi public speaking akan berdampak langsung pada profesionalitas dan kredibilitas organisasi. Di tengah semakin besarnya kebutuhan interaksi publik, kemampuan komunikasi dipandang sebagai elemen kunci keberhasilan program.
Dalam surat rekomendasinya, Dewan Pengawas menegaskan kesiapannya untuk memberikan masukan tambahan apabila diperlukan dalam penyusunan maupun pelaksanaan program pembinaan yang direkomendasikan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen untuk mendukung penguatan kapasitas organisasi dari dalam.
Rekomendasi ini ditutup dengan harapan agar Ketua Umum dapat menindaklanjuti langkah tersebut demi peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh. Dengan adanya pembinaan SDM internal, Bhumi Literasi Anak Bangsa diharapkan mampu semakin solid dan efektif dalam menjalankan kiprahnya sebagai gerakan literasi nasional.


