Ketua Umum Bhumi Literasi Anak Bangsa, Rizal Mutaqin, S.Kom., M.Sc. (NIA. 11.02.00.001), bergerak cepat menindaklanjuti Surat Rekomendasi Nomor 002/Pengawas/Bhumi-Literasi/XII/2025 yang ditandatangani pada 8 Desember 2025. Surat rekomendasi tersebut menyoroti pentingnya pelaksanaan pembinaan SDM internal, khususnya peningkatan kapasitas pengurus di seluruh tingkatan organisasi.
Sebagai respons langsung, Ketua Umum segera menggelar rapat tertutup dengan jajaran inti organisasi. Pertemuan tersebut melibatkan Sekretaris Umum Agung Prasetyo Wibowo (NIA. 11.02.00.002), Ketua Bidang Program & Kegiatan Literasi Faried Dharmawan, S.T. (NIA. 11.02.00.004), Ketua Bidang Kaderisasi & Keanggotaan Aan Fatwa Setiawan, S.Psi., M.Sc. (NIA. 11.02.00.010), serta Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan Mahendra Bhirawa, S.E., S.H., M.Sc. (NIA. 11.02.00.006).
Rapat tersebut difokuskan untuk membahas perencanaan pelaksanaan pembinaan SDM internal sebagaimana disarankan Dewan Pengawas. Salah satu poin rekomendasi adalah perlunya penguatan kompetensi komunikasi sebagai bagian dari peningkatan kualitas pengurus di seluruh struktur Bhumi Literasi Anak Bangsa.
Dalam forum tertutup tersebut, Kabid Kaderisasi & Keanggotaan, Aan Fatwa Setiawan, mengusulkan agar materi pembinaan diarahkan pada communication skills berkomunitas. Materi ini sangat relevan karena pengurus dituntut untuk mampu berinteraksi dengan berbagai elemen masyarakat serta menjaga citra organisasi di tengah aktivitas komunitas literasi yang terus berkembang.
Usulan tersebut mendapat persetujuan dari Ketua Umum dan seluruh pengurus inti yang berwenang. Mereka menilai bahwa kemampuan komunikasi berkomunitas merupakan fondasi dasar yang harus dimiliki setiap pengurus, baik dalam memimpin kegiatan, menyampaikan program, maupun menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.
Sebagai tindak lanjut, materi pembinaan akan disampaikan secara langsung oleh Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan, Mahendra Bhirawa. Beliau dinilai memiliki kapasitas serta pengalaman yang memadai dalam merumuskan konsep komunikasi efektif, khususnya dalam gerakan literasi dan kegiatan komunitas.
Materi yang akan disusun mencakup konsep dasar komunikasi, membangun relasi dalam komunitas, teknik penyampaian pesan yang persuasif, hingga strategi mengelola dinamika kelompok. Pembinaan ini juga direncanakan untuk disertai sesi praktik agar para pengurus dapat langsung mengimplementasikan kemampuan yang dipelajari.
Ketua Umum menegaskan bahwa pembinaan SDM internal merupakan langkah strategis dalam memperkuat fondasi organisasi. Dengan peningkatan kualitas pengurus, Bhumi Literasi Anak Bangsa diharapkan semakin siap menghadapi tantangan program literasi di lapangan serta meningkatkan profesionalitas dalam menjalankan agenda kerja.
Rapat tersebut diharapkan menghasilkan keputusan untuk segera menyusun timeline pelaksanaan pembinaan, mulai dari penyusunan modul, jadwal kegiatan, hingga mekanisme evaluasi peserta. Seluruh keputusan ini merupakan wujud keseriusan organisasi dalam memperbaiki sistem pengembangan SDM secara menyeluruh.
Dengan langkah cepat dan terukur ini, Bhumi Literasi Anak Bangsa menegaskan komitmennya untuk selalu meningkatkan kualitas internal, sejalan dengan visi organisasi dalam memperkuat gerakan literasi nasional. Pembinaan SDM dengan fokus pada communication skills berkomunitas menjadi langkah awal dari rangkaian upaya peningkatan kapasitas yang akan dijalankan secara berkelanjutan.
