Menteri Keuangan Purbaya menyampaikan pernyataan terbuka mengenai asal-usul kebijakan ekonomi terbaru yang tengah menjadi sorotan publik. Dalam konferensi pers di Jakarta, ia menegaskan bahwa seluruh kebijakan tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, sementara dirinya hanya menjalankan sesuai dengan kapasitas keilmuan dan tanggung jawab teknokratis sebagai Menkeu. “Saya hanya menjalankan. Semua berasal dari Presiden,” ujarnya.
Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah memerlukan langkah cepat dan terukur di tengah dinamika politik dan sosial yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Menurutnya, Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil tetap berbasis data, representatif terhadap kondisi masyarakat, dan mampu memberikan stabilitas jangka pendek maupun panjang. Ia menekankan bahwa arahan presiden sangat detail, terutama dalam hal penguatan sektor ekonomi riil.
Pernyataan ini muncul pasca aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi kemarin, yang menjadi tanda kuat bahwa sebagian masyarakat menuntut respon konkret dari pemerintah. Purbaya menyebut bahwa peristiwa tersebut memicu evaluasi menyeluruh di kabinet mengenai efektivitas kebijakan yang sedang berjalan. “Demo itu menjadi titik balik. Presiden langsung memerintahkan kami melakukan penyesuaian strategis,” katanya.
Menurut Purbaya, langkah-langkah yang diambil pemerintah bukan sekedar reaktif terhadap situasi, tetapi merupakan bagian dari rancangan besar transformasi ekonomi nasional. Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo sejak awal kepemimpinan selalu menekankan pentingnya keberpihakan kepada rakyat serta pembangunan ekonomi yang inklusif. Demonstrasi besar tersebut hanya mempercepat proses implementasi dari berbagai agenda yang sudah disusun sebelumnya.
Sebagai Menteri Keuangan, Purbaya menegaskan bahwa tugasnya adalah memastikan setiap kebijakan dapat diterjemahkan ke dalam program yang terukur, realistis, dan memiliki dampak langsung. Ia menyebut bahwa pekerjaannya bersifat teknis, sedangkan garis besar kebijakan tetap berada pada kendali Presiden Prabowo. “Saya menjalankan sesuai keahlian saya dalam ekonomi dan fiskal. Arahan strategisnya datang dari Presiden,” jelasnya.
Dalam penyampaiannya, Purbaya juga menjelaskan bahwa beberapa kebijakan baru akan menyentuh sektor-sektor sensitif seperti harga barang kebutuhan pokok, stabilitas fiskal, dan perlindungan masyarakat berpendapatan rendah. Pemerintah, katanya, tidak ingin masyarakat merasakan tekanan tambahan di tengah situasi yang sudah cukup memanas akibat gejolak sosial.
Ia menambahkan bahwa koordinasi antar kementerian dan lembaga kini diperketat untuk memastikan tidak ada tumpang tindih kebijakan dan untuk mempercepat proses eksekusi di lapangan. Presiden Prabowo, menurut Purbaya, menekankan bahwa situasi saat ini membutuhkan langkah cepat namun tetap berhati-hati. “Beliau ingin yang terbaik untuk rakyat, dan kami mengeksekusinya dengan penuh tanggung jawab,” ujar Purbaya.
Selain itu, Purbaya menilai bahwa demonstrasi besar kemarin menjadi cermin dari dinamika aspirasi masyarakat yang perlu didengar. Pemerintah, katanya, tidak menutup ruang kritik, namun tetap harus menjaga stabilitas nasional. Oleh karena itu, kebijakan yang diputuskan tidak hanya untuk meredakan situasi, tetapi juga untuk menciptakan fondasi yang lebih kuat bagi ketahanan ekonomi.
Lebih jauh, Purbaya memastikan bahwa pemerintah tetap memprioritaskan transparansi dan komunikasi publik dalam setiap langkah yang diambil. Ia mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil implementasi kebijakan baru tersebut. Menurutnya, efek dari kebijakan ekonomi tidak bisa terlihat seketika, tetapi akan terasa secara bertahap.
Menutup pernyataannya, Purbaya kembali menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki agenda pribadi dalam pengambilan kebijakan. Semua keputusan berasal dari presiden, dan ia berkomitmen menjalankan setiap instruksi dengan landasan keilmuan yang kuat. “Saya bekerja untuk negara, dan arahan Presiden Prabowo adalah pedoman kami. Fokus kami adalah kepentingan rakyat,” tutupnya.

