Dalam upaya memperkuat struktur dan meningkatkan efektivitas organisasi, Ketua Umum Bhumi Literasi Anak Bangsa secara resmi menerbitkan Surat Keputusan Nomor 012/SK/BHUMI-LITERASI/XII/2025 tentang Pengesahan Pergeseran Tugas/Reshuffle Pengurus Pusat pada 10 Desember 2025. Keputusan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan roda organisasi bergerak lebih lincah, profesional, dan akuntabel sesuai visi Bhumi Literasi.
Pengesahan tersebut merupakan tindak lanjut dari evaluasi mendalam yang dilakukan Dewan Pengawas terhadap kebutuhan organisasi dan kompetensi masing-masing pengurus. Dalam evaluasinya, Dewan Pengawas menekankan pentingnya penerapan sistem meritokrasi agar setiap posisi ditempati oleh personel yang tepat, sesuai potensi dan kontribusinya terhadap organisasi.
Surat Rekomendasi Dewan Pengawas Nomor 001/Pengawas/Bhumi-Literasi/XII/2025 tertanggal 5 Desember 2025 menjadi dasar utama yang mendorong perlu adanya pergeseran beberapa posisi. Rekomendasi tersebut menyoroti perlunya pembaruan struktur untuk menjaga relevansi dan efektivitas program kerja di masa bakti 2025–2027. Hal ini menunjukkan bahwa Bhumi Literasi serius dalam memastikan kualitas tata kelola di tingkat pusat.
Dalam SK tersebut, terdapat tiga penetapan terkait pengalihan tugas. Pertama, Rizky Amirul Huda yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara Umum kini diamanahkan sebagai Ketua Bidang Media dan Publikasi. Penunjukan ini dinilai sesuai dengan kapasitasnya yang dinilai mampu memperkuat strategi komunikasi organisasi.
Kedua, Faried Dharmawan, S.T., yang sebelumnya memimpin Bidang Program dan Kegiatan Literasi, kini dialihkan sebagai Anggota pada bidang yang sama. Pergeseran ini dilakukan untuk menyelaraskan fokus kerja dan memaksimalkan kinerja tim agar lebih adaptif dalam menjalankan berbagai program literasi.
Ketiga, Prasetyo Budhi Setiawan, S.Psi., resmi ditetapkan sebagai Ketua Bidang Program dan Kegiatan Literasi menggantikan posisi sebelumnya. Dengan latar belakang psikologi dan rekam jejak yang kuat dalam kegiatan sosial, ia dinilai mampu membawa pendekatan baru yang lebih humanis dan strategis terhadap program literasi akar rumput.
Ketua Umum Bhumi Literasi Anak Bangsa, Rizal Mutaqin, S.Kom., M.Sc., menyatakan bahwa restrukturisasi ini dilakukan bukan sekedar penggantian posisi, melainkan sebuah upaya penataan agar organisasi tetap bergerak progresif. Ia menekankan bahwa Bhumi Literasi harus terus beradaptasi demi menghadirkan program literasi yang relevan dan berdampak bagi masyarakat.
Penerapan meritokrasi di tubuh organisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya kerja yang sehat, profesional, dan berbasis evaluasi kinerja. Dengan demikian, setiap pengurus dapat menjalankan tugas sesuai kemampuan terbaiknya tanpa ada beban struktural yang menghambat.
Surat Keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan menjadi dasar bagi seluruh pengurus untuk menjalankan tugas sesuai bidangnya masing-masing. Ketua Umum mengingatkan bahwa perubahan ini adalah bentuk komitmen Bhumi Literasi untuk menjaga kualitas tata kelola dan semangat pelayanan literasi kepada masyarakat.
Melalui restrukturisasi ini, Bhumi Literasi Anak Bangsa berharap dapat memperkuat ekosistem literasi nasional, khususnya pada tingkat akar rumput. Dengan kepengurusan yang lebih tertata, kolaboratif, dan kompeten, organisasi optimis mampu menghadirkan program-program literasi yang inovatif, mudah diterima, dan bermanfaat luas bagi masyarakat Indonesia.


