Bhumi, bocah berusia 3 tahun, kembali menunjukkan bahwa kedisiplinan dan semangat tidak mengenal usia. Di usianya yang masih sangat belia, ia berhasil meraih kenaikan tingkat dari geup X ke geup IX atau dari sabuk putih ke sabuk kuning dalam olahraga beladiri taekwondo.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri, terutama bagi orang tua dan klub tempat Bhumi berlatih. Pada usia yang begitu muda, keberanian dan konsistensi untuk berlatih bukanlah hal yang mudah ditemukan.
Keberhasilan Bhumi tidak lepas dari bimbingan pelatihnya, Sabeum Rani dan Sabeum Alfinda. Keduanya dikenal sebagai pelatih yang sangat memperhatikan perkembangan anak-anak dan mampu menciptakan suasana latihan yang menyenangkan namun tetap disiplin.
Menurut para pelatihnya, Bhumi adalah anak yang cepat beradaptasi dan mudah mengikuti instruksi. Meski masih kecil, ia mampu menunjukkan fokus saat latihan berlangsung.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri, terutama bagi orang tua dan klub tempat Bhumi berlatih. Pada usia yang begitu muda, keberanian dan konsistensi untuk berlatih bukanlah hal yang mudah ditemukan.
Keberhasilan Bhumi tidak lepas dari bimbingan pelatihnya, Sabeum Rani dan Sabeum Alfinda. Keduanya dikenal sebagai pelatih yang sangat memperhatikan perkembangan anak-anak dan mampu menciptakan suasana latihan yang menyenangkan namun tetap disiplin.
Menurut para pelatihnya, Bhumi adalah anak yang cepat beradaptasi dan mudah mengikuti instruksi. Meski masih kecil, ia mampu menunjukkan fokus saat latihan berlangsung.
Hasilnya terlihat jelas ketika Bhumi mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti ujian kenaikan tingkat setelah baru tiga bulan bergabung di klub taekwondo tersebut.
Rekomendasi ini tentu bukan hal yang diberikan secara sembarangan. Para pelatih menilai Bhumi memiliki kesiapan teknis maupun mental untuk naik tingkat.
Dalam ujian kenaikan tingkat, Bhumi mampu menampilkan gerakan dasar dengan baik sesuai standar usia dan tingkatannya.
Para seniornya di club pun banyak memberikan apresiasi. Mereka mengaku kagum melihat keberanian Bhumi tampil di depan penguji meski usianya paling muda dibanding peserta lainnya.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik bagi perkembangan Bhumi dalam dunia olahraga bela diri, sekaligus menjadi inspirasi bagi anak-anak lain untuk aktif dan berani mencoba hal baru.
Bhumi kini resmi mengenakan sabuk kuning sebagai simbol semangat dan ketekunannya. Klub dan para pelatih berharap, perjalanan Bhumi di dunia taekwondo akan terus berlanjut dengan semangat yang sama seperti yang ia tunjukkan sejak awal bergabung.
Rekomendasi ini tentu bukan hal yang diberikan secara sembarangan. Para pelatih menilai Bhumi memiliki kesiapan teknis maupun mental untuk naik tingkat.
Dalam ujian kenaikan tingkat, Bhumi mampu menampilkan gerakan dasar dengan baik sesuai standar usia dan tingkatannya.
Para seniornya di club pun banyak memberikan apresiasi. Mereka mengaku kagum melihat keberanian Bhumi tampil di depan penguji meski usianya paling muda dibanding peserta lainnya.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik bagi perkembangan Bhumi dalam dunia olahraga bela diri, sekaligus menjadi inspirasi bagi anak-anak lain untuk aktif dan berani mencoba hal baru.
Bhumi kini resmi mengenakan sabuk kuning sebagai simbol semangat dan ketekunannya. Klub dan para pelatih berharap, perjalanan Bhumi di dunia taekwondo akan terus berlanjut dengan semangat yang sama seperti yang ia tunjukkan sejak awal bergabung.
