Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengambil langkah cepat dalam merespons bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Ia meminta Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) untuk segera mengerahkan koas atau tenaga medis magang ke lokasi bencana guna membantu penanganan korban terdampak.
Pengerahan tenaga medis tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya percepatan layanan kesehatan di daerah bencana. Menhan menekankan pentingnya kehadiran tenaga medis tambahan agar korban luka maupun warga yang membutuhkan perawatan segera mendapatkan pertolongan.
Menurut Menhan Sjafrie, keterlibatan koas Unhan merupakan bentuk nyata kontribusi institusi pendidikan pertahanan dalam misi kemanusiaan. Selain membantu penanganan medis, koas juga diharapkan dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat dan aparat terkait di lapangan.
Keputusan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi bagi mereka dalam menghadapi situasi krisis dan darurat. Pengalaman langsung tersebut dinilai penting untuk membentuk karakter, profesionalisme, serta kesiapsiagaan mereka sebagai tenaga medis di masa depan.
Di sisi lain, kondisi di lapangan masih menghadapi berbagai kendala. Bencana alam menyebabkan akses jalan darat di sejumlah wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terputus, sehingga menghambat distribusi bantuan logistik dan evakuasi warga.
Akibat terputusnya jalur darat, sejumlah daerah dilaporkan masih terisolasi dan sulit dijangkau. Warga terdampak sangat bergantung pada bantuan dari luar wilayah untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk makanan, obat-obatan, dan layanan kesehatan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, penyaluran bantuan terpaksa dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter. Armada udara menjadi satu-satunya sarana efektif untuk menjangkau wilayah yang terisolasi akibat rusaknya infrastruktur.
Menyikapi kebutuhan armada udara yang mendesak, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin turun langsung mencari tambahan helikopter. Ia melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pelita dan penyedia layanan penerbangan lainnya.
Langkah tersebut diambil guna memastikan distribusi bantuan dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Menhan menegaskan bahwa kecepatan dan ketepatan penyaluran bantuan menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana.
Pemerintah berharap dengan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Unhan dan dukungan armada udara, penanganan bencana dapat dilakukan secara optimal. Sinergi lintas sektor diharapkan mampu mempercepat pemulihan serta meringankan beban masyarakat yang terdampak.

