Acara Ngobrol Bareng yang digelar Bhumi Literasi Anak Bangsa pada 27 September 2025 kembali menjadi perhatian para orang tua dan pendidik. Mengusung tema “Lindungi Anak dari Bahaya Jejak Digital”, kegiatan ini menghadirkan Dwi Shinta Dharmopadni sebagai narasumber utama, editor buku Jejak Digital yang dikenal aktif dalam edukasi literasi digital anak.
Dalam pertemuan yang berlangsung secara online melalui Google Meet tersebut, peserta disadarkan bahwa jejak digital merupakan ancaman yang nyata bagi anak-anak. Tak hanya terkait privasi, namun juga menyangkut keamanan serta masa depan mereka jika tidak dikelola secara bijak dan bertanggung jawab.
Dwi Shinta menjelaskan bahwa jejak digital anak ibarat tinta permanen yang sulit dihapus. Sekali sebuah informasi tersebar, risiko penyalahgunaan data maupun pengaruh buruk dunia maya bisa menghantui anak hingga dewasa. Karena itu, orang tua memegang peran sebagai pandu digital bagi anak.
Para peserta yang hanya dibatasi 10 orang mendapatkan kesempatan berdiskusi langsung secara interaktif. Dwi Shinta membahas berbagai contoh kasus nyata, mulai dari konten berbahaya hingga ancaman pornografi digital yang kerap tidak disadari oleh keluarga dan lingkungan sekitar.
Lebih dari sekedar teori, acara ini juga memberikan solusi praktis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta diajak memahami strategi efektif mengawasi aktivitas online anak tanpa membuat mereka merasa dikekang atau diawasi secara berlebihan.
Materi yang padat dan tanpa basa-basi membuat para peserta merasa mendapatkan perspektif baru. Banyak yang mengaku terbuka wawasannya bahwa literasi digital tidak hanya soal penggunaan teknologi, tetapi juga membangun hubungan komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.
Sementara itu, Bhumi Literasi Anak Bangsa menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam membangun komunitas peduli literasi digital. Mereka berharap semakin banyak keluarga Indonesia yang sadar pentingnya perlindungan digital bagi generasi muda.
Usai acara, peserta memberikan ulasan positif dan menilai bahwa diskusi ini sangat relevan dengan tantangan era digital saat ini. Pendekatan yang hangat, dekat, dan mudah dipahami membuat kegiatan ini terasa lebih seperti obrolan bersama kakak yang peduli daripada seminar formal.
Bhumi Literasi Anak Bangsa mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan Ngobrol Bareng berikutnya dengan mengikuti akun resmi @bhumiliterasi_anakbangsa. Bagi yang belum sempat ikut, panitia berharap kesempatan mendatang dapat diraih agar semakin banyak orang tua memahami pentingnya menjaga jejak digital anak.
Dengan antusiasme peserta serta materi yang kaya manfaat, acara Ngobrol Bareng edisi kali ini menjadi momen refleksi dalam membangun dunia digital yang aman dan sehat bagi anak-anak Indonesia.



