-->
  • Jelajahi

    Copyright © Bhumi Literasi Anak Bangsa
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


    Memperkuat Organisasi Melalui Pembelajaran dan Adaptasi

    Bhumi Literasi
    Tuesday, November 25, 2025, November 25, 2025 WIB Last Updated 2025-11-26T01:44:19Z


    Dalam forum aspirasi dan silaturahmi Pengurus Bhumi Literasi Anak Bangsa yang digelar pad 25 November 2025, Jonathan Parhusip, S.T., M.Kom., selaku Ketua Bidang Pendidikan dan Kurikulum DPP, hadir memberikan pandangan strategis mengenai arah organisasi. Kehadiran beliau menambah bobot diskusi, sekaligus membuka wawasan baru bagi seluruh pengurus dalam mengembangkan gerakan literasi yang lebih terarah dan berkelanjutan.

    Pada kesempatan tersebut, Jonathan menekankan pentingnya Bhumi Literasi untuk terus memperkuat struktur dan mekanisme kerja melalui pembelajaran dari organisasi serupa yang telah berhasil. Menurutnya, tidak ada salahnya mengadopsi model, metode, dan sistem yang sudah terbukti efektif, selama hal tersebut selaras dengan nilai, visi, dan kultur Bhumi Literasi.

    Ia menegaskan bahwa organisasi yang berkembang pesat umumnya memiliki karakteristik yang sama: adaptif, terbuka terhadap perubahan, serta mau belajar dari berbagai sumber. Mengadopsi praktik terbaik bukan berarti meniru secara membabi buta, melainkan menyesuaikan dan mengolahnya agar sesuai dengan kebutuhan komunitas sendiri.

    Dalam bidang pendidikan dan kurikulum, Jonathan memberi contoh bagaimana beberapa organisasi literasi nasional maupun internasional berhasil memperkuat kaderisasi, pelatihan, dan sistem pembelajaran melalui struktur yang rapi. Bhumi Literasi, menurutnya, sangat berpotensi untuk melakukan hal serupa dengan penguatan kurikulum internal serta program peningkatan kapasitas pengurus.

    Forum aspirasi tersebut juga menjadi momentum bagi para pengurus untuk menyampaikan tantangan yang mereka hadapi di daerah. Mulai dari kurangnya SDM, keterbatasan anggaran, hingga minimnya koordinasi antarwilayah. Jonathan menyimak seluruh aspirasi tersebut dengan seksama dan mengaitkan pada pentingnya adopsi konsep organisasi yang lebih matang.

    Beliau menambahkan bahwa organisasi harus memiliki standar kerja yang jelas, alur komunikasi yang solid, serta pola kolaborasi yang sistematis. Semua itu dapat dipelajari dari organisasi lain yang telah mapan. Adaptasi semacam ini menjadi kebutuhan mendesak agar Bhumi Literasi dapat bergerak lebih efektif dalam menjalankan berbagai program.

    Selain itu, Jonathan menilai bahwa seluruh pengurus perlu memiliki mindset belajar sepanjang hayat. Dengan cara ini, organisasi tidak hanya berjalan berdasarkan rutinitas, tetapi juga terus meningkat dari waktu ke waktu. Proses belajar dari organisasi lain adalah salah satu bentuk penerapan mindset tersebut.

    Diskusi yang berlangsung hangat ini mendorong para pengurus untuk lebih terbuka terhadap inovasi organisasi. Banyak pengurus yang menyadari bahwa perkembangan Bhumi Literasi sangat ditentukan oleh kemauan untuk berbenah dan memperkuat sistem internal secara berkelanjutan.

    Melalui forum tersebut, Jonathan berharap Bhumi Literasi Anak Bangsa dapat melangkah lebih cepat dalam memperluas dampak literasi. Ia optimistis bahwa dengan mengadopsi praktik terbaik dan mengelola organisasi secara profesional, Bhumi Literasi akan menjadi gerakan literasi akar rumput yang kuat dan berpengaruh.

    Sesi aspirasi dan silaturahmi ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan, tetapi juga titik refleksi bagi seluruh pengurus. Pesan Jonathan menjadi pengingat bahwa kemajuan organisasi bergantung pada kesiapan kita untuk belajar, meniru yang baik, dan terus memperbaiki diri demi masa depan literasi Indonesia.

    Komentar

    Tampilkan